Kliknesia

  • Home
  • KlikMode
  • Sempat Vakum 6 Tahun Victoria’s Secret Fashion Show Kembali Digelar, Angkat Isu Body Positivity

Sempat Vakum 6 Tahun Victoria’s Secret Fashion Show Kembali Digelar, Angkat Isu Body Positivity

Tasha Tiara

October 22, 2024

21:29 WIB

Supermodel plus size Ashley Graham melakukan debutnya di Victoria's Secret Fashion Show 2024. (Getty Images)

Advertisements

KLIKNESIA — Setelah vakum selama enam tahun sejak fashion show terakhirnya pada 2018, Victoria’s Secret kembali menggelar fashion show yang membawa angin segar ke dunia fesyen—terutama dalam hal body positivity.

Fashion show terbaru ini bukan hanya ajang memamerkan busana, tapi juga terdapat pesan kuat tentang perubahan cara pandang dalam dunia fesyen.

Di tengah semakin gencarnya gerakan body positivity, Victoria’s Secret mulai mengambil langkah besar dengan memperluas representasi tubuh perempuan.

Advertisements

Salah satu perubahan paling mencolok adalah kehadiran model plus size dalam peragaan busana mereka.

Keputusan ini bukan hanya menunjukkan bahwa standar kecantikan kini lebih beragam, tetapi juga mencerminkan tren yang semakin berkembang di industri fesyen dunia.

Reaksi terhadap kehadiran model plus size dalam fashion show ini sangat positif, terutama di media sosial.

Banyak orang yang merasa lebih terepresentasikan dan melihat diri mereka dalam figur-figur yang selama ini jarang mendapatkan panggung dalam industri fesyen mewah.

Seolah-olah dunia fesyen akhirnya membuka pintunya lebih lebar untuk semua bentuk dan ukuran tubuh.

Kekuatan Representasi dan Body Positivity

Body positivity, sebagai gerakan yang mendorong penerimaan diri dan kepercayaan diri tanpa memandang bentuk atau ukuran tubuh, telah merambah berbagai sektor, termasuk fesyen.

Sebelum ini, Victoria’s Secret kerap dikritik karena hanya mengusung model dengan tubuh yang dianggap sempurna menurut standar kecantikan konvensional.

Namun, dengan memperkenalkan model plus size dalam pertunjukan mereka, merek ini seakan mengakui pentingnya perubahan dan keterbukaan terhadap keragaman.

Bagi banyak orang, melihat model dengan ukuran tubuh yang lebih beragam di panggung besar seperti Victoria’s Secret bukan hanya sekadar momen fesyen, tetapi juga simbol pergeseran sosial yang lebih luas.

Ini menunjukkan bahwa kecantikan tidak lagi didefinisikan oleh ukuran tertentu, dan setiap perempuan berhak merasa cantik, terwakili, dan diterima apa adanya.

Dampak pada Industri Fesyen

Kehadiran body positivity dalam peragaan busana Victoria’s Secret juga memberi dampak pada industri fesyen secara keseluruhan.

Ini menandai era baru di mana merek-merek besar mulai merespons tuntutan konsumen untuk lebih terbuka dan mewakili beragam bentuk tubuh.

Di era media sosial, di mana suara-suara konsumen semakin kuat, brand tidak lagi bisa mengabaikan pentingnya keberagaman.

Langkah Victoria’s Secret ini mungkin akan memicu perubahan yang lebih besar dalam industri fesyen, di mana standar kecantikan yang lebih luas dan beragam diakui dan diapresiasi.

Kembalinya fashion show Victoria’s Secret setelah enam tahun tidak hanya menarik perhatian karena peragaan busananya yang spektakuler, tetapi juga karena membawa pesan penting tentang penerimaan diri dan keberagaman.

Dengan mengusung model plus size, Victoria’s Secret memperlihatkan komitmennya untuk menyesuaikan diri dengan gerakan body positivity, yang semakin relevan di dunia modern.

Ini adalah langkah positif menuju masa depan fesyen yang lebih terbuka, di mana setiap orang, terlepas dari ukuran atau bentuk tubuhnya, dapat merasa cantik dan percaya diri.

Berita Lainnya

No more posts to show

Kategori